Potretsumut.com – Korban banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat terus bertambah. Tercatat
Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi telah menerima 18 jenazah korban banjir bandang
Menurut Dirut RSAM Bukti Tinggi, Busril, hingga siang ini, sudah ada 18 jenazah yang diterima oleh rumah sakit tersebut.
Dari 18 jenazah yang diterima, sebanyak 13 orang sudah berhasil diidentifikasi. Korban-korban tersebut berasal dari Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, dan Kecamatan Sungai Pua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain korban meninggal, RSAM Bukittinggi juga merawat 20 korban luka-luka akibat banjir bandang tersebut.
Saat ini, tim gabungan masih aktif melakukan penanganan dan pencarian korban hilang. Upaya pencarian melibatkan penggunaan alat berat untuk mempercepat proses pencarian.
Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, mengonfirmasi bahwa ada 8 warganya yang meninggal dunia akibat banjir bandang pada Sabtu malam. Delapan orang tersebut sudah diidentifikasi dan telah dibawa oleh keluarga untuk proses pemakaman.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa dari total korban meninggal, 11 orang ditemukan di wilayah Kecamatan Canduang, sedangkan 4 orang lainnya ditemukan di Kecamatan Sungai Pua.
Abdul Muhari juga mengonfirmasi bahwa sSebanyak 4 korban di Kecamatan Canduang telah berhasil diidentifikasi, dan 7 orang luka-luka telah dievakuasi dan mendapat perawatan di wilayah tersebut.
“Dari 11 korban yang dievakuasi di wilayah Kecamatan Canduang, 4 orang telah diidentifikasi oleh petugas, sementara sisanya masih dalam proses identifikasi,” kata Abdul Muhari.
Sementara itu, di Kecamatan Sungai Pua, 3 korban meninggal telah diidentifikasi, dan satu korban lainnya masih dalam proses identifikasi.
Warga yang mengalami luka-luka juga telah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.
Banjir bandang terjadi setelah hujan lebat menghantam tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, dan Kecamatan IV Koto.
Di Kecamatan IV Koto, banjir merendam Nagari Koto Tuo, mengakibatkan sekitar 60 warga dievakuasi ke SMPN 1 Koto Tuo.
Selain itu, sejumlah rumah, tempat usaha, dan sekolah juga tergenang banjir di wilayah tersebut, menambah kerugian akibat bencana tersebut. (ls)