Potretsumut.com – Anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Indonesia saat ini didiagnosis kecanduan judi online (judol) dari konten-konten yang mereka dapatkan di Media Sosial (Medos).
Akses yang memperkenalkan konten game online dari streamer game yang secara terang-terangan mempromosikan situs judi online seperti slot.
Sepanjang tahun 2023, klinik KiDi spesialis anak di Pejaten, Jakarta Selatan tengah menangani hampir 50 anak kecanduan judi online.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari yang awalnya remaja SMA dan SMP, tiga bulan terakhir justru anak-anak SD kelas 5 dan 6, yang kebanyakan dari keluarga menengah atas.
Di usia sekolah dasar, anak-anak belum bisa menalar dengan benar.
BACA JUGA : Waduh Situs Judi Online Ini Jadikan Ajang Pilpres Jadi Taruhan
Mereka tak bisa menentukan mana yang baik dan buruk. Maka ketika ditawarkan judi online yang mirip gim, anak-anak itu tak tahu apa bahayanya.
Dokter spesialis anak, Kurniawan Satria Denta, mengaku terkejut ia bakal menangani anak kecanduan judi online.
Selama ia berpraktik, kebanyakkan kasus yang ia tangani kecanduan gim atau kesulitan belajar.
Tapi, kira-kira setahun terakhir gejalanya berubah.
Orang tua anak-anak tersebut rata-rata mengeluh hal yang sama,namun anak -anak tersebut saat ini lebih boros, uring-uringan, tidak bisa tidur dan makan, menyendiri, serta performa belajar terganggu.
BACA JUGA: Kominfo Takedown Situs Judi Online yang Buka Taruhan Pilpres
Secara umum, kata dokter Denta seperti indikasinya mengarah ke kecanduan gim online.
Namun setelah ditelusuri, uang yang diberikan pada anak-anak itu bukan untuk membeli fitur gim.
“Tapi benar-benar taruhan… kalau menang dari judi slot, dapat duit. Jadi secara psikologis anak-anak ini dikasih duit jadi lebih terpacu,” ungkap dokter Denta kepada BBC News Indonesia.
Halaman : 1 2 Selanjutnya