Potretsumut.com – Ikuti jejak kaki 12 pahlawan dari Sumatera Utara yang meninggalkan jejak tak terhapus dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Menelusuri petualangan luar biasa mereka!
Sumatera Utara, dengan sejarah panjang yang sarat perjuangan dan keberanian, menjadi tanah kelahiran 12 tokoh pahlawan nasional yang membawa semangat perjuangan dan pengabdian bagi kemerdekaan Indonesia.
1. Sisingamangaradja XII:Pemimpin Perlawanan Batak Melawan Penjajah Belanda
Pemimpin legendaris masyarakat Batak ini, dengan gelar Patuan Bosar Ompu Pulo Batu, memimpin perlawanan melawan penjajah Belanda selama puluhan tahun. Gugur dalam perang gerilya di Dairi, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dimakamkan di Tarutung, Tapanuli Utara dan dipindahkan ke Balige(1953) oleh Soekarno.
2. Dr. Ferdinand Lumban Tobing: Dokter dan Pemimpin Sumatera Utara
Merupakan mantan Menteri Penerangan, Menteri Hubungan Antar Daerah, dan Menteri Kesehatan.
Lulusan sekolah dokter STOVIA -Beliau pernah bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara dan diabadikan sebagai nama bandara di Tapanuli Tengah.
3. K. H. Zainul Arifin: Seniman dan Pemimpin Agama yang Berjasa
Aktif dalam seni sandiwara musikal Melayu dan pemimpin agama, wafat akibat percobaan pembunuhan saat shalat Idul Adha. Pernah memimpin Laskar Hizbullah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Zainul Arifin akhirnya wafat 2 Maret 1963 setelah menderita luka bekas tembakan dibahunya selama sepuluh bulan.
4. Mayjen TNI Anm. D. I. Pandjaitan: Pahlawan Revolusi dari Balige
Pandjaitan lahir di Balige, Tapanuli, 19 Juni 1925. Pendidikan formal diawali dari Sekolah Dasar, kemudian masuk Sekolah Menengah Pertama, dan terakhir di Sekolah Menengah Atas.
Jenderal kelahiran Balige, Tapanuli, terlibat dalam perjuangan kemerdekaan dan gugur dalam peristiwa G30S. Dipromosikan anumerta sebagai Mayor Jenderal.
5. Tengku Amir Hamzah: Sastrawan Pejuang yang Mendalam
Sastrawan Indonesia, anggota Poedjangga Baroe, dan Pahlawan Nasional.
Tengku Amir Hamzah Wafat di Kwala Begumit, Binjai, 20 Maret 1946 dalam usia 35 tahun dan dimakamkan di Masjid Azizi, Tanjung Pura.
Namun siapa nyana, pada tahun pertama negara Indonesia yang baru lahir, ia meninggal dalam peristiwa konflik sosial berdarah di Sumatra yang disulut oleh faksi dari Partai Komunis Indonesia dan dimakamkan di sebuah kuburan massal.
6. H. Adam Malik: Diplomat dan Pejuang Kemerdekaan yang Terkenal
Politikus, diplomat, dan wartawan, Adam Malik menjabat sebagai Wakil Presiden ketiga. Meninggal karena kanker hati dan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Adam Malik adalah anak dari pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Ayahnya, Abdul Malik, adalah seorang pedagang kaya di Pematangsiantar. Adam Malik adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara.
Setelah mengabdikan diri demi bangsa dan negaranya, H. Adam Malik meninggal di Bandung pada 5 September 1984 karena kanker hati. Jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Kemudian, isteri dan anak-anaknya mengabadikan namanya dengan mendirikan Museum Adam Malik.
Halaman : 1 2 Selanjutnya