Ia mulai menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM).
Setelah lulus, dr. Sudanto mendaftarkan diri untuk program Dokter Instruksi Presiden di Departemen Kesehatan.
Ia memilih untuk bertugas di Papua, khususnya wilayah Asmat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun ditantang dengan keterbatasan ekonomi dan sarana kesehatan, dr. Sudanto memilih untuk mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk melayani masyarakat di daerah tersebut.
Keputusannya untuk melayani masyarakat di Papua, meskipun dengan tarif yang sangat terjangkau, menunjukkan komitmennya dalam membantu mereka yang membutuhkan perawatan medis.
Bertugas di wilayah yang jauh dari pusat perkotaan, dr. Sudanto terkadang hanya menerima bayaran dalam bentuk sagu, rempah-rempah, atau kayu bakar dari hutan.
Namun, hal ini tidak mengurangi semangatnya untuk membantu sesama.
Bahkan setelah pensiun, ia tetap membuka praktik dengan tarif yang sangat terjangkau bagi masyarakat setempat.
Tarif berobat kepada Dokter Sudanto hanya Rp2.000, jauh lebih rendah daripada tarif standar.
Meskipun demikian, hal ini tidak mematahkan semangatnya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pasien.
Meskipun dijuluki sebagai “dokter tukang parkir” karena tarifnya yang mirip dengan biaya parkir, Dokter Sudanto tidak terpengaruh dan tetap berkomitmen pada panggilan hatinya untuk melayani.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya







