Potretsumut.com – Revaldo Sinaga warga Deli Serdang yang meninggal dunia di kamboja diduga kerja di perusahaan scam di Kamboja.
Hal itu terlihat dari beberapa komentar di group indo-kamboja tentang postingan kematian Revaldo sinaga.
“iya ngeri skrang apalagi scam” komentar Shiren
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“ternyata benar kerja scam atau pun judol di kamboja itu mengerikan , ini pasti disiksa gk mungkin jatuh…” komentar Bima Reksa
BACA JUGA: Revaldo Sinaga Pemuda yang Tewas di Kamboja Tulang Punggung Keluarga
Namun lain halnya komentar dari akun Lee Tan, ia mengatakan sebelum meninggal Revaldo Sinaga bekerja di Crown Casino.
Bahkan dalam komentarnya, Lee Tan menyebut sebelum meninggal dunia, Revaldo sudah dikeluarkan dari pekerjaannya.
“waktu di keluarkan sama pihak kantor dia udh terganggu jiwanya n di kasih jga pasport nya. Dan dia jga lompat dri gedung yg lagi di bangun itu kan sempat masuk tv kamboja” tulisnya lagi
BACA JUGA: Kisah Revaldo Sinaga di Kamboja, Dikabarkan Meninggal Mei Keluarga Baru tahu Akhir November
Sebelumnya beberapa kali sempat viral, para pekerja di Kamboja khusnya di perusahaan scam kerap mendapat siksaan.
Selain mendapatkan siksaan, para pekerja scam atau yang mereka sebut kerja di perusahan cungkok dipaksa untuk melakukan penipuan dari para korbannya.
Bahkan disebut-sebut, bila tidak mendapatkan target para pekerja scam tersebut kerap mendapat siksaan dan harus membayar denda sejumlah uang bila ingin keluar dari perusahaan tersebut.
BACA JUGA: Sebelum Tewas Revaldo Sinaga disebut Bekerja di Crown
Yang lebih parah, biasanya para Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai scammer selain tidak menerima gaji dan mendapat siksaan, biasanya mereka diperjual belikan oleh bos cungkok (bos scammer) dari perushaan satu ke perusahaan lainnya.
Revaldo Sinaga warga Deli Serdang yang meninggal dunia di kamboja merupakan tulang punggung keluarganya. Jenazah Revaldo saat ini dibekukan di rumah es di Kamboja sejak bulan Mei lalu
Ia dikabarkan nekat bekerja di Kamboja, karena keterbatasan ekonomi keluarganya sehingga ia nekat merantau ke Kamboja.
Ibu Revaldo diketahui sudah meninggal dunia dan sang ayah hidup dengan kondisi memprihatinkan karena tuna runggu.
Hingga saat ini pihak keluarga, masih belum bisa memulangkan jenazah Revaldo Sinaga karena masih tertahan biaya.
Pihak keluarga harus menyediakan uang sebesar Rp 120 Juta untuk memulangkan jenazahnya.
Revaldo Sinaga dikabarkan meninggal dunia pada 11 Mei lalu, namun keluarga baru mengetahui pemuda 21 tahun tersebut meninggal akhir November lalu.