Potretsumut.com – Langkah Mentri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi  dalam memberantas judi online dengan memberikan peringatan keras kepada Manajemen Meta (perusahaan induk Facebook) dalam membersihkan konten judi online atau judi slot tampaknya sulit untuk terialisasi.

Sebab, kebanyakkan konten judi online yang berada di Meta, merupakan jenis advertise (iklan) dengan menggunakan akun  facebook yang dihack dan dikloning.

Parahnya lagi akun-akun tersebut dijual bebas diberbagai eccomerce, seperti Shoope, Lazada hingga Tokopedia. Harga yang ditawarkan pun cukup  bervariatif, mulai dari ribuan sampai ratusan ribu.

Bahkan hanya dengan mengetik jual akun facebook dipencarian google akan langsung keluar berbagai macam pilihan akun-akun  yang ditawarkan dari berbagai macam eccomerce.

Akun Facebook
Penualan Akun Facebook

Dengan harga murah dan gampangnya mendapat akun Facebook tersebut, membuat perusahaan judi online tersebut memasang ads  judi online seperti slot dan togel di facebook.

Ir salah seorang mantan karyawan judi Online mengatakan, biasanya mereka selalu menggunakan facebook dalam mengiklankan Judi Online.  Facebook sendiri, bagi mereka merupakan pasar tumpah ruah dalam menjaring member mereka.

“Agak sulit kayaknya menekan facebook untuk bersihkan konten judi online, apalagi konten yang bertebaran di Facebook merupakan  jenis Ads,” jelasnya saat ditemui di Jakarta.

Ia juga mengatakan dengan murahnya harga persatu akun Facebook membuat arahan membersihkan Facebook dari konten judi Online tidak masalah.

“aku biasa beli yang satu akun itu yang Rp1000 dan biasanya selalu belanja akun paling sedikit Rp50 Ribu. Jadi kalau satu akun gagal, masih banyak akun yang masih bisa digunakan untuk Ads judi Online,” jelasnya.

Pernah dilarang Pasang Facebook ADS