Potretsumut.com – Kabar terbaru mengenai tipe soal UTBK SNTB 2024. UTBK tahun 2024 akan memperkenalkan tipe soal isian.
Artinya, tidak hanya soal pilihan ganda, tetapi juga akan ada soal isian singkat yang harus dijawab langsung di komputer.
Namun, tidak perlu khawatir, menurut SNPMB BPPP, soal isian yang diujikan cukup sederhana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu, apa yang harus kita lakukan menghadapi perubahan ini? Jawabannya sederhana: belajar dan latihan. Latihan memahami soal-soal, belajar dasar-dasar logika agar tidak mudah terkecoh, dan melakukan banyak latihan.
Untuk membantu memahami tipe soal seperti di UTBK SNBT, artikel ini akan membahas materi-materi yang akan diujikan, pengertian Skolastik, dan menyajikan contoh-contoh soal Tes Skolastik dari pemerintah.
Selain itu, ada tambahan latihan soal khusus dari Brain Academy. Yuk, simak!
Apa Itu Tes Skolastik?
Menurut keterangan Menteri Nadiem Makarim, Tes Skolastik adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan bernalar dan pemecahan masalah siswa, berfokus pada dasar-dasar logika.
Tes ini merupakan langkah maju dari SNBT sebelumnya yang lebih menekankan pada hafalan daripada penalaran.
Tes Skolastik akan mengukur kemampuan kognitif, logika, penalaran matematika, literasi bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Oleh karena itu, pemahaman mendalam akan menjadi kunci sukses.
Materi yang Diujikan dalam UTBK SNBT
Pada tahun 2024, UTBK SNBT akan mengujikan empat sub materi khusus:
1. Potensi Kognitif: Melibatkan Kemampuan Penalaran Umum, Kemampuan Kuantitatif, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis.
2. Penalaran Matematika
3. Literasi dalam Bahasa Indonesia
4. Literasi dalam Bahasa Inggris
Menurut Kepala Pusat Asesmen Pendidikan, keempat tes ini penting agar calon mahasiswa dapat memahami berbagai bidang ilmu di bangku kuliah dan dunia kerja.
Meskipun mata pelajaran lain tetap penting, mereka tidak diujikan di SNBT. Untuk masuk PTN melalui jalur SNBP atau Seleksi Mandiri, mata pelajaran lain tetap menjadi pertimbangan.
Kemampuan kognitif, matematika, dan literasi tetap menjadi fokus untuk membangun kompetensi holistik.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya