Potretsumut.com – Lisa Rumbewas, sang pahlawan angkat besi, ternyata memiliki rahasia tragis terkait epilepsi. Apa yang perlu Anda ketahui?
Legenda angkat besi Indonesia, Lisa Rumbewas, meninggal dunia pada Minggu (14/1/2023) di RSUD Jayapura, Papua. Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Lisa diketahui memiliki riwayat sakit epilepsi dan nyeri lutut.
Epilepsi yang diderita oleh Lisa Rumbewas, atlet yang meraih tiga medali Olimpiade, adalah suatu gangguan pada sistem saraf yang ditandai dengan kejang yang berulang. Kejang terjadi karena adanya aktivitas listrik yang tidak normal di otak
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Epilepsi merupakan suatu gangguan pada sistem saraf yang ditandai dengan kejang yang berulang. Kejang terjadi karena aktivitas listrik yang abnormal di otak.
Orang dengan epilepsi dapat mengalami kejang yang bervariasi, mulai dari kejang ringan hingga kejang yang intens.
Pengertian epilepsi sering kali belum dipahami dengan baik oleh masyarakat umum, sehingga penanganan yang tepat sangat penting.
Cara Pengobatan Epilepsi
Penting untuk menyadari bahwa epilepsi dapat diobati dan dikelola dengan baik. Perawatan epilepsi melibatkan kombinasi pendekatan medis dan gaya hidup yang sehat.
Salah satu cara pengobatan epilepsi adalah dengan obat anti-epilepsi yang diresepkan oleh dokter. Obat ini membantu mengontrol aktivitas listrik di otak dan mencegah terjadinya kejang.
Penting bagi penderita epilepsi untuk selalu mengikuti petunjuk dokter terkait penggunaan obat. Konsistensi dalam minum obat sangat diperlukan untuk menjaga tingkat obat dalam tubuh dan mencegah kejang.
Selain itu, rutin melakukan pemeriksaan dokter juga penting untuk mengevaluasi respons terhadap pengobatan dan menyesuaikan dosis jika diperlukan.
Jenis-Jenis Epilepsi
Terdapat berbagai jenis epilepsi, dan pemahaman terhadap jenis-jenis tersebut dapat membantu dalam menentukan metode pengobatan yang tepat.
Beberapa jenis epilepsi yang umum meliputi:
1. Epilepsi Fokal atau Parsial:
Terjadi ketika kejang berasal dari satu bagian otak. Gejala dapat bervariasi tergantung pada bagian otak yang terlibat.
2. Epilepsi Umum atau Generalisata:
Melibatkan seluruh otak dan biasanya menyebabkan kehilangan kesadaran. Jenis ini mencakup epilepsi absens, tonik-klonik, mioklonik, dan lainnya.
3. Epilepsi Idiopatik:
Tidak diketahui penyebabnya, tetapi cenderung memiliki faktor keturunan.
4. Epilepsi Simtomatik:
Terjadi karena adanya gangguan otak yang diketahui, seperti cedera kepala, infeksi otak, atau kelainan perkembangan otak.
Halaman : 1 2 Selanjutnya