Potretsumut.com, Medan- Hingga saat ini, belum dilakukan penyebaran nyamuk Wolbachia untuk penanganan demam berdarah dengue (DBD) di Sumatera Utara (Sumut).
“Belum ada dilakukan (penyebaran), masih dilakukan uji coba di beberapa tempat, Sumut belum,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan
Menurut Alwi, penyebaran nyamuk Wolbachia sejauh ini masih terkonsentrasi di beberapa wilayah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebagai pilot project, dilaksanakan di lima kota yaitu Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang dan Kota Bontang,” jelasnya.
Menurut Alwi, Wolbachia dalam tubuh nyamuk aedes aegypti dapat menurunkan replikasi virus dengue sehingga dapat mengurangi kapasitas nyamuk tersebut sebagai vektor dengue.
“Mekanisme kerja yang utama adalah melalui kompetisi makanan antara virus dan bakteri, dengan sedikitnya makanan yang bisa menghidupi virus, maka virus tidak dapat berkembang biak,” ucapnya.
Seperti diketahui, program pemerintah terkait penyebaran nyamuk Wolbachia untuk penanganan DBD sempat menjadi polemik dibeberapa daerah dan membuat masyarakat khawatir akan dampaknya.
Wolbachia merupakan bakteri alami di serangga dan sekitar enam dari 10 jenis serangga di dunia termasuk kupu-kupu, lalat buah dan lebah.
Penelitian di Yogyakarta yang dilakukan pada tahun 2012 di lima dusun yang meliputi area residensi dan area agrikultur di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa Wolbachia pipientis ditemukan pada 44.9% serangga seperti kupu-kupu, ngengat, nyamuk dan lalat.
Bakteri Wolbachia dilaporkan tidak menginfeksi manusia atau vertebrata yang lain dan tidak menyebabkan manusia atau hewan menjadi sakit.
Wolbachia sendiri merupakan endosimbion obligat, yang hanya bisa hidup di dalam sel organisme hidup lain. (*)