Potretsumut.com, Kupang – Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok di Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan terjadi 90 kali letusan pada puncak gunung yang tersebut disebut selama Senin (13/11) yang dimaksud mana terpantau dari pukul 00.00 WITA hingga 24.00 WITA.
“Sejak kemarin ada 90 kali letusan yang mana yang terjadi dalam puncak kawah gunung tersebut,” kata Petugas Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Stanis Ara Kian, dalam laporannya yang dimaksud diterima ANTARA dalam area Kupang, NTT, Selasa.
Dari 90 kali letusan itu, kata dia, tinggi kolom abu berada pada kisaran 200-500 meter dan juga juga warna asap kelabu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Stanis menambahkan puluhan kali letusan itu disertai dengan gemuruh juga dentuman lemah hingga sedang. Lava pijar masih teramati di area tempat kawah tersebut.
Saat terjadi letusan juga, kata dia, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih lalu juga kelabu, dengan intensitas sedang hingga tebal juga tinggi 100 hingga 500 meter dalam atas puncak kawah.
Dia menambahkan saat ini gunung api yang mana digunakan pernah erupsi pada akhir November 2021 lalu itu pada masa sekarang ini berada pada Status Level II atau waspada.
Karena itu pihaknya mengeluarkan rekomendasi berbentuk larangan penduduk pada tempat sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, serta wisatawan memasuki serta juga melakukan aktivitas di tempat dalam dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung tersebut.
Sementara warga pada tempat tiga desa pada bawah kaki gunung tersebut, seperti Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, serta Desa Jontona, diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava lalu awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok.
Ia mengingat masih ada abu vulkanik yang digunakan keluar dari kawah gunung itu, sehingga penduduk diimbau untuk selalu menggunakan masker untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan Iainnya.
Sumber: antara