Medan, PotretSumut – Gebrakan Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, dalam membenahi kinerja aparatur sipil negara (ASN) mendapat perhatian dari Komisi II DPR RI.
Langkah Rico yang kerap melakukan inspeksi mendadak ke kantor-kantor kelurahan dinilai sebagai model pembinaan ASN yang layak ditiru.
Terbaru, Rico melakukan sidak ke Kantor Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia. Ia menemukan praktik absensi fiktif yang dilakukan oleh lurah. Temuan ini menguak lemahnya sistem absensi digital yang disebut masih mudah dimanipulasi, antara lain dengan menggunakan teknologi GPS palsu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin, menyebut langkah Rico sebagai bentuk kepemimpinan yang tegas dan responsif. Ia mengatakan, model pembinaan seperti itu bisa menjadi contoh bagi kepala daerah lain.
“ASN seharusnya melayani masyarakat. Keberhasilan birokrasi bergantung pada keseriusan pembina kepegawaian, seperti yang ditunjukkan Bung Rico,” ujar Zulfikar dalam acara dialog di sebuah televisi nasional kemarin.
Menurut dia, keberadaan saluran aduan publik di Kota Medan menjadi kelebihan tersendiri. Rico disebut tidak hanya membuka kanal aduan, tetapi juga terjun langsung menindaklanjuti laporan warga.
“Yang luar biasa, Rico merespons cepat. Begitu ada aduan, langsung turun mengecek. Itu baru kepala daerah,” kata Zulfikar.
Zulfikar mengingatkan agar sidak dan pembinaan ASN tidak berhenti di satu-dua momentum. Konsistensi, kata dia, menjadi kunci agar reformasi birokrasi tidak berhenti di tengah jalan.
“Saya titip pesan ke Bung Rico, jangan berhenti. Teruskan, karena ASN butuh pembinaan terus-menerus,” ujarnya.
Ia juga menyinggung rencana revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN. Menurutnya, saat ini Komisi II masih menyusun naskah akademik dan draf RUU bersama para ahli dan pemangku kepentingan.
Zulfikar menilai, manipulasi sistem absensi hanya bisa diatasi jika kepala daerah memiliki komitmen kuat terhadap reformasi birokrasi. Teknologi saja tidak cukup.
“Pasti ada celah dalam teknologi. Tapi sikap tegas seperti yang dilakukan Bung Rico -menggunakan sistem cadangan dan menindak langsung – itulah yang membuat birokrasi bisa berubah,” kata Zulfikar. (DIV)
Penulis : Redaksi
Editor : Diva Suwanda