Dibalik Kegigihan Maria Catarina Sumarsih: Kisah Seorang Ibu Berani Melawan

Sabtu, 17 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potretsumut.com – Buka tabir aksi Kamisan yang mengejutkan dari seorang ibu berani, Maria Catarina Sumarsih, yang menantang kekuasaan dengan penuh keteguhan dan keberanian

Aksi Kamisan telah menjadi simbol perjuangan bagi banyak keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.

Salah satu tokoh yang kerap kali mewakili semangat ini adalah Maria Catarina Sumarsih, seorang ibu berusia 71 tahun yang lahir pada 5 Mei 1952.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, belakangan ini, ia mendapat tuduhan yang tidak pantas dari beberapa pihak, menyebabkan reaksi keras dari warganet yang membela perjuangannya.

Siapa Maria Catarina Sumarsih?

Maria Catarina Sumarsih adalah ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan, seorang mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas dalam Tragedi Semanggi I pada tahun 1998.

Sejak kepergian putranya, Sumarsih setia mengenakan pakaian serba hitam dan melakukan aksi Kamisan setiap Kamis, berdiri di depan Istana Kepresidenan untuk mempertanyakan keberadaan anaknya kepada pemerintah.

Aksi ini telah menjadi sorotan publik dan simbol perlawanan terhadap pelanggaran HAM.

Reaksi Warganet Terhadap Tuduhan Tak Etis

Belakangan ini, Sumarsih mendapat tuduhan yang tidak etis, dianggap sebagai orang bayaran yang bertujuan meredam suara salah satu pasangan calon dalam pemilihan presiden melalui momentum Kamisan.

Tuduhan ini tidak hanya tidak berdasar, tetapi juga merendahkan perjuangan Sumarsih selama bertahun-tahun.

Warganet berbondong-bondong membela Sumarsih melalui berbagai platform media sosial.

Mereka menegaskan bahwa aksi Sumarsih setiap Kamis adalah murni untuk mempertanyakan keberadaan anaknya yang hilang, bukan untuk kepentingan politik.

BACA JUGA  Terlilit Utang, Sosok Pengusaha Ini Malah Jadi Kaya Raya

Berita Terkait

Terus Berjuang Hingga Kasasi, Lapangan Merdeka Harus jadi Cagar Budaya
Legislator Sosialisasikan Empat Pilar MPR dan Pentingnya Kolaborasi untuk Kemajuan
Paripurna Sering Molor, Ketua DPRD Medan Ngeluh Anggota Dewan Kerap ‘Ngaret’
Mobil Dinas Polres Tapsel Dikemudikan Anak Kasie Propam, Bawa Gurunya Ketemu di Jalan
Sepasang Sejoli Kendarai Mobil Dinas Polres Tapsel Serempet Pengendara di Medan
Inspektorat Asahan Dorong Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Digital
Harli Siregar, Putra Simalungun yang jadi Kajati Sumut
Perang Melawan Malaria Dimulai di Tanjung Beringin

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 17:10 WIB

Terus Berjuang Hingga Kasasi, Lapangan Merdeka Harus jadi Cagar Budaya

Senin, 7 Juli 2025 - 14:42 WIB

Paripurna Sering Molor, Ketua DPRD Medan Ngeluh Anggota Dewan Kerap ‘Ngaret’

Senin, 7 Juli 2025 - 13:49 WIB

Mobil Dinas Polres Tapsel Dikemudikan Anak Kasie Propam, Bawa Gurunya Ketemu di Jalan

Senin, 7 Juli 2025 - 11:59 WIB

Sepasang Sejoli Kendarai Mobil Dinas Polres Tapsel Serempet Pengendara di Medan

Minggu, 6 Juli 2025 - 19:51 WIB

Inspektorat Asahan Dorong Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Digital

Berita Terbaru

Terdakwa Herli Fadli Nasution (29) pembunuh seorang bocah SMP, AS, saat mendengar vonis seumur hidup atas dirinya di PN Sergai, Selasa (8/7/2025) kemarin. (Foto: Diva Suwanda)

Hukum dan Kriminal

Vonis Seumur Hidup bagi Pembunuh Gadis SMP di Sergai

Rabu, 9 Jul 2025 - 08:23 WIB

Terdakwa Tiromsi Sitanggang saat menjalani sidang tuntutan di PN Medan, Selasa (8/7/2025). (Foto: Ist)

Hukum dan Kriminal

Dalangi Kematian Suami Demi Klaim Asuransi, Tiromsi Dituntut Hukuman Mati

Selasa, 8 Jul 2025 - 20:44 WIB