Potretsumut.com, MEDAN – Empat jenis penyakit ini menjadi, penyumbang angka kematian terbanyak di Sumatera Utara.
Keempat penyakit tersebut yakni, penyakit jantung, stroke, ginjal dan kanker. Keempat penyakit ini mengakibatkan angka kematian yang cukup banyak pada masyarakat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dr Alwi Mujahit Hasibuan mengakui, ada empat persoalan yang sangat penting untuk diselesaikan di dalam sektor kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Empat persoalan ini yaitu penyakit jantung, stroke, ginjal dan kanker. Sehingga secara umum kita akan menyelesaikan persoalan yang ada,” sebutnya pada wartawan
dr Alwi menambahkan, jelang Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 pada 12 November mendatang mengangkat tema tema Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju.
Sehingga dengan transformasi ini diharapakan bisa melakukan lompatan dan menyelesaikan persoalan-persoalan kesehatan yang ada di Indonesia khususnya di Sumut.
“Kita menyadari dengan kejadian Covid-19 ternyata struktur kesehatan kita itu rapuh, daya tahan sistem kesehatan kita itu rapuh. Sehingga kita harus berbenah, suatu saat nanti diharapkan kita bisa mengatasi tantangan itu dan kita bisa lebih siap. Jadi tema transformasi itu seperti itu arahnya nanti. Secara umum kita akan menyelesaikan persoalan yang ada seperti empat persoalan tadi,” terangnya.
Untuk itu, ke depan secara mendasar akan dilakukan promosi pencegahan, upaya promotif dan preventif. Sehingga penekanan prioritasnya itu terpusat disana apalagi ada angka kematian karena empat persoalan itu maka ini akan segera diselesaikan.
“Selanjutnya, kita akan menata promotif dan preventif kita lebih maju, lebih siap dalam menyelesaikan masalah. Terutama kita melakukan pencegahan. Pencegahan ini akan membuat biaya lebih ringan, karena kalau masuk ke dalam pengobatan biayanya akan lebih mahal,” bebernya.
Tahun ini, pihaknya akan melibatkan seluruh komponen yang ada terutama yang aktif dibidang kesehatan termasuk dalam hal ini institusi kesehatan yang ada, kelompok kelompok masyarakat peduli kesehatan termasuk wartawan yang peduli dalam bidang kesehatan.
“Jadi kita harapkan seluruhnya terlibat untuk menyelesaikan persoalan ini. Termasuk rumah sakit, klinik, perguruan tinggi dibidang kesehatan. Kita harapkan institusi kesehatan ini melakukan kegiatan internal dan kegiatan keluarga dan HKN ini milik kita sama-sama,” jabarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Sumut, Hamid Rijal Lubis mengatakan, menjelang HKN ini Dinas Kesehatan Sumut mencoba berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Dia menyebutkan, kegiatan diawali dari pelayanan di KB kemudian akan dilanjutkan dengan kolaborasi dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat USU untuk memberikan layanan skrining kesehatan pada lansia di tanggal 7 November.
“Selanjutnya kita melakukan skrining kesehatan berupa penginderaan, Penyakit Tidak Menular (PTM) dan TBC pada pekerja informal sasaran driver ojol di tanggal 8-9 Novemeber. Kita juga melakukan upacara peringatan HKN lalu ada aksi bergizi pada siswa di Medan. Puncaknya ada Festival Ayo Sehat di 19 November nanti di eks Medan Club,” pungkasnya.